Pengendalian
ü Pengertian
Pengendalian (Controlling) merupakan salah salah
satu fungsi manajemen untuk proses pemantauan prestasi dan
pengambilan tindakan guna
menjamin hasil yang diharapkan.
ü Tujuan
Ø Menjamin bahwa semua tujuan dari
setiap orang atau kelompok konsisten dengan tujuan jangka pendek maupun jangka
panjang.
Ø Membantu agar segala
sesuatunya berjalan dengan baik, tepat waktu dan hasilnya konsisten dengan
tujuan yang ditetapkan
ü
Jenis
Pengendalian
- Pengendalian Internal
Ø
Merupakan pengendalian untuk semua proses dalam
internal organisasi
- Pengendalian eksternal
Ø
Merupakan proses pengendalian yang dilakukan
dengan pihak luar ogranisasi seperti pemasok, supplier, pelanggan, pemerintah,
investor dsb.
ü
Proses
Pengendalian Organisasi
- Manajemen melalui penetapan :
Ø Strategi dan tujuan
Ø Kebijakan dan prosedur
Ø Seleksi dan Pelatihan
Ø Pemodelan
penampilan (sistem
/struktur organisasi sentralisasi /desentralisasi )
Ø Rancangan pekerjaan dan struktur
kerja
Ø Norma dan budaya organisasi
- Kompensasi dan Keuntungan
Ø
Menarik
karyawan berbakat dan
mempertahankannya.
Ø
Memotivasi
karyawan untuk
menggunakan usaha maksimum dalam pekerjaannya.
Ø
Memberikan
nilai dari kontribusi
yang telah diberikan
- Disiplin Pegawai
Ø
Disiplin
didefinisikan sebagai proses mempengaruhi perilaku atau mencoba untuk melibatkan orang
secara lebih positif dan secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk
mengembangkan perilaku mereka.
ü Karakteristik dan Perancangan Pengendalian Efektif
- Lingkungan Pengendalian ( Control Environment )
1) Sikap para manajemen dan karyawan
terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut.
2) Filosofi manajemen : dilihat dari segi bentuk
perusahaan apakah persekutuan seperti
Firma dengan filosofi manajemen tunggal dan filosofi manajemen bersama untuk perseroan seperti PT dsb
3) Gaya operasi manajemen : manajemen yang progresif atau yang
konservatif
4) Struktur organisasi :
Centralisasi atau desentralisasi
2.
Penilaian Resiko (Risk Assesment)
Melalui identifikasi resiko artinya suatu resiko yang telah di
identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di
perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya. Karena semua organisasi memiliki resiko,
dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik
aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non
bisnis.
- Prosedur Pengendalian (Control Procedure)
Ø
Menetapkan Prosedur pengendalian untuk menstandarisasi proses kerja sehingga
menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya
ketidakberesan dan kesalahan.
Ø
Prosedur
pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Personil yang kompeten, mutasi tugas
dan cuti wajib.
2) Pelimpahan tanggung jawab.
3) Pemisahan tanggung jawab untuk
kegiatan terkait.
4) Pemisahan fungsi akuntansi,
penyimpanan aset dan operasional.
4.
Pemantauan (Monitoring)
Ø
Pemantauan
terhadap sistem pengendalian akan menemukan kekurangan serta meningkatkan
efektivitas pengendalian.
Ø
Pengendalian
dapat di monitor dengan baik dengan cara :
a.
Penilaian
khusus atau sejalan dengan usaha manajemen.
b.
Mengamati
perilaku karyawan sebagai pelaksana
proses
c.
Melalui Auditor internal sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian internal.
d.
Melalui Auditor independen sebagai pihak yang melakukan penilaian
atas pengendalian intern yang dilakukan oleh auditor internal atas hasil
audit yang dilakukan
- Informasi dan Komunikasi (Information
and Communication)
Ø
Informasi
dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern
perusahaan.
Ø
Informasi
ini meliputi informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian
dan monitoring diperlukan oleh manajemen
Ø
Manfaat informasi :
1.
Pihak Internal
Informasi ini dimanfaatkan untuk pedoman operasional dan menjamin ketaatan dan kesesuaian dengan
standart dan aturan serta kebijakan yang berlaku pada perusahaan.
2.
Pihak Eksternal
Informasi juga
diperlukan untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang
berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
P E N G A W A S A N
ü Pengertian
Pengawasan
adalah Proses dari
keseluruhan pelaksanaan
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang
dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
ü Definisi
:
Sebagai proses
untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai.
ü
Tipe-tipe
Pengawasan
1.
Pengawasan Pendahuluan ( steering
controls )
Dirancang
untuk mengantisipasi masalah - masalah atau penyimpangan - penyimpangan
dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap
kegiatan tertentu diselesaikan.
2.
Pengawasan Concurrent
Pengawasan yang dilakukan
bersama dengan pelaksanaan kegiatan, pengawasan ini sering disebut
pengawasan “ YA - TIDAK “ Screening Control atau “ Berhenti terus “, dilakukan selama
kegiatan berlangsung.
3.
Pengawasan Umpan balik (Feedback
Control )
Pengawasan umpan balik juga
dikenal sebagai past-action Control, mengukur hasil-hasil dari suatu
kegiatan yang telah diselesaikan.
ü
Tahapan
Dalam Proses Pengawasan
- Tahap
1 à Penetapan standar
Sebagai suatu
pengukuran yang
dapat dipergunakan sebagai “ukuran” penilaian hasil-hasil.
- Tahap 2 à Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Standar untuk
mengukur kegiatan nyata, seperti berapa
kali kegiatan harus diukur meliputi setiap jam, hari,
minggu, dan bulan,
format laporan tertulis
yang dakan digunakan serta siapa yang akan terlibat dalam prose pegawasan
tersebut seperti manajer, departemen dsb
- Tahap 3 à Pengukuran pelaksanaan kegiatan
Ada beberapa
cara yang digunakan :
1)
Pengamatan ( Observasi )
2)
Laporan-laporan, lisan maupun
tertulis
3) Metoda Otomatis (dengan menggunakan sebuah tools atau aplikasi khusus dalam
SIM)
4) Infeksi
pengujian ( test )
- Tahap 4 à Pembandingan pelaksanaan dengan standart dan analisa penyimpangan
Yaitu
penyimpangan harus dianalisa untuk menentukan mengapa standar ada yang
tidak tercapai, hal ini penting untuk
mengambil suatu keputusan.
- Tahap 5 à Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
Tindakan koreksi
dapat diambil dalam berbagai bentuk. Standart mungkin dirubah, pelaksanaan di perbaiki, atau keduanya
lakukan bersama.
ü Sifat
- sifat pengawasan
- Pengawasan
harus bersifat “ Fact Finding “.
- Pengawasan
harus bersifat preventif.
- Pengawasan
diarahkan pada masa sekarang.
- Pengawasan
hanyalah sekedar alat untuk meningkatkan efisiensi dan pengawasan tidak boleh
dipandang sebagai tujuan.
- Pengawasan
hanya sekedar alat administrasi dan manajemen, maka pelaksanaan pengawasan
itu harus mempermudah tercapainya tujuan.
- Proses
pelaksanaan pengawasan harus efisien.
- Pengawasan
tidak dimaksudkan untuk menentukan siapa yang salah jika ada
ketidakberesan, akan tetapi menemukan apa yang tidak betul.
- Pengawasan
harus bersifat membimbing agar para pelaksana meningkatkan kemampuannya
untuk melakukan tugas yg ditentukan.
ü Metode-
metode Pengawasan
- Metoda pengawasan Non Kuantitatif
Ø Metoda
pengawasan yang digunakan manajer di dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.
Ø Teknik
yang dipergunakan adalah TEKNIK PENGAWASAN LANGSUNG.
Ø Yaitu :
Apabila pimpinan organisasi mengadakan sendiri pengawasan terhadap kegiatan
yang sedang berjalan.
Ø
Contoh pengawasan metode langsung
:
1)
Pengamatan ( control by observation )
2)
Inspeksi teratur dan langsung ( control by reguler and spot( Inspection )
3)
Pelaporan lisan dan tulisan( control
by report )
4)
Evaluasi pelaksanaan
5)
Diskusi antara manajer dan bawahan
tentang pelaksanaan suatu kegiatan.
Ø
Kelemahan Teknik Pengawasan langsung
:
Karena banyak dan kompleknya tugas - tugas seorang
pimpinan terutama
dalam organisasi yang besar, sehingga para
pimpinan tidak mungkin selalu dapat
menjalankan pengawasan langsung.
- Metode pengawasan Kuantitatif
Ø Metoda
pengawasan yang dipergunakan manajer adalah data khusus untuk memeriksa
kuantitas dan kualitas keluaran (Output )
Ø Teknik
yang dipergunakan adalah PENGAWASAN TIDAK LANGSUNG.
Yaitu : Pengawasan dari jarak jauh dan dilakukan melalui laporan yang disampaikan
oleh para bawahan.
Ø Contoh pengawasan metode tidak
langsung:
1)
Anggaran ( Budget )
2)
Audit ( Periksa )
3)
Analisa Break Even ( Analisa pulang pokok )
4)
Analisa Rasio ( Analisa prosentase )
5) Bagan
dan teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan.
Ø Kelemahan
Teknik pengawasan tidak langsung
1) Sering para
bawahan hanya melaporkan hal-hal yang prinsip saja , sehingga pimpinan sulit
mengetahui keadaan yg sebenarnya.
2) Pengawasan
tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila hanya bergantung kepada laporan
saja.
3) Bijaksana apabila
pimpinan organisasi menggabungkan
teknik pengawasan langsung dan tidak langsung
dalam melakukan fungsi pengawasan
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar, dan Berkomentar dengan sopan, terimakasih..