Wednesday 28 January 2015

Burn file Video ke Format DVD

Cara burn file video ke format dvd supaya bisa diputar di dvd player

Saat ini begitu banyak sekali alat perekam suara dan gambar (video) yang beredar di kalangan umum, dari hp sampai handycam yang paling canggih. Tetapi tentu saja setiap file video yang dihasilkan berbeda-beda formatnya dan hanya dapat diputar menggunakan media tertentu yang suport untuk file video tersebut.
Bagi sobat yang suka mendownload file-file video dari internet mungkin suatu ketika pernah mengalami kebingungan karena file videonya tidak bisa diputar dan memerlukan software khusus untuk memutar file video tersebut. Ada banyak sekali file video yang ada sekarang ini seperti avi, mkv, flv, mp4, 3gp dll.
Bagi sobat yang ingin memutarnya di dvd player biasa tentu saja tidak bisa karena dvd player biasa umumnya hanya dapat memutar beberapa jenis file video saja seperti mp3, mp4, vcd, dvd, cd.
Lalu bagaimana bila kita ingin semua file-file video tersebut bisa diputar oleh pemutar dvd biasa?

Baiklah dalam postingan kali ini saya akan memberikan cara burn video ke kepingan dvd agar bisa diputar di dvd player.
Untuk membuat dvd ini, kita harus menggunakan software/aplikasi yang bernama DVD FLICK (bagi sobat yang belum punya software nya silahkan download DISINI

Setelah aplikasinya di download, terus instal seperti biasa, kemudian jalankan maka tampilannya akan seperti ini.

Untuk memulai klik 'Add title' kemudian pilih file yang akan diubah formatnya (tekan dan tahan tombol 'ctrl' atau 'shift' pada keyboard untuk menyeleksi multiple file) selanjutnya kilik Open.

Tampilannya kurang lebih akan seperti gambar dibawah ini:

Kemudian pilih 'Project settings' 


dan akan muncul jendela baru seperti dibawah ini:



Pada kolom 'Title' silahkan masukkan judul film/video sobat yang akan di 'burn'
Pada kolom lainnya biarkan saja dalam setingan default kecuali  sobat sudah tahu fungsi-fungsinya.
Kemudian pilih 'Video'


Kolom 'Target format', ganti menjadi 'PAL' (PAL merupakan format standar video untuk wilayak Asia)
Untuk kolom lainnya biarkan dalam setingan default.

Selanjutnya klik tab 'Burning' dan akan keluar jendela seperti ini:


-Pilih 'Create ISO Image' jika ingin membuat file kedalam bentuk file ISO

-Pilih 'Burn project to disc' jika ingin membuat file kedalam kepingan DVD (pilih salah satu)

Setelah selasai klik tombol 'Accept'



Selanjutnya jalankan perintah bakar/burn DVD dengan cara mengklik tombol 'Create DVD' yang terdapat pada bagian atas jendela (jangan lupa memasukkan DVD kosong terlebih dahulu kedalam DVD Room Anda sebelum menjalankan perintah ini)


Silahkan tunggu proses burning DVD hingga selesai.

Proses ini memakan waktu cukup lama (tergantung besarnya file yang dibakar dan kemampuan/spek komputer sobat) jadi sambil menunggu proses selesai sobat bisa mengerjakan hal lain.

Biasanya setelah proses selesai DVD akan keluar secara otomatis.


Wednesday 7 January 2015

Logo MCOS Stikom bali original

Logo MCOS Stikom bali original format .*cdr
blackwhite dan berwarna
Download

Logo MCOS Stikom bali original format png
Berwarna png

Download
Logo MCOS Stikom bali original format png
BlackWhite png

Download

Friday 2 January 2015

Excel - Contoh Penerapan

Mengenal Formula pada Excel - Part 29: Contoh Penerapan (id-ID)




Untuk lebih memahami bagaimana formula diterapkan dalam aplikasi Excel juga sebagai gambaran bagi Anda yang mungkin baru saja mempelajari tentang formula pada Excel, berikut ini contoh beberapa kasus yang mudah-mudahan bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran.

Contoh 1: Laporan Persentase Komisi Sales

Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk mengisi kolom Persentase Komisi serta Jumlah Komisi, dimana jumlah komisi tersebut dihitung berdasarkan Masa Kerja dan Nilai Penjualan. Tabel Data Perhitungan Komisi Salesdigunakan sebagai acuan atau referensi untuk menyelesaikan perhitungan.
Solusinya, karena ada tabel lain sebagai acuan maka formula jelas akan melibatkan fungsi VLOOKUP. Namun pada tabel referensi tersebut ada 2 kondisi untuk masa kerja hingga fungsi IF harus digunakan juga. Dengan demikian formula yang digunakan adalah:
D4=VLOOKUP(C4;$A$12:$C$16;IF(B4<=3;2;3);TRUE)
E4=D4*C4
Contoh hasil akhirnya bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Contoh 2: Menghitung Total Upah Karyawan

Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk menghitung Waktu Kerja dan Total Upah karyawan, dengan aturan jam kerja standar adalah 9 jam dengan upah Rp. 10.000 / jam. Untuk karyawan yang jam kerjanya melebihi jam kerja standar (lembur), akan mendapat upah Rp. 2.500 / jam
Solusi untuk kasus ini adalah menggunakan fungsi IF. Alasannya karena ada karyawan yang mendapat upah standar saja dan ada karyawan yang mendapat upah standar plus upah lembur juga. Selain fungsi IF Anda cukup menggunakan operasi dasar matematika biasa. Kemudian mengingat perhitungan matematika yang digunakan cukup kompleks, Anda boleh menggunakan fungsi ROUNDDOWN agar nilai-nilai yang dihasilkan bulat. Dengan demikian formula yang digunakan adalah:
D9=ROUNDDOWN((C9-B9)*24;2)
E9=IF(D9<=9;D9*$C$5;(9*$C$5)+(D9-9)*$C$6)
Contoh hasil akhirnya bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Contoh 3: Mengurai Struktur NIM (Nomor Induk Mahasiswa)

Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk mengisi kolom AngkatanJurusan dan Fakultas dengan fungsi yang sesuai. Namun pengisian kolom-kolom ini bersandar pada struktur penulisan NIM yang jumlahnya 8 digit, yaitu:
  • Digit pertama menunjukan Fakultas
  • Digit ke-2 dan ke-3 menunjukan Jurusan
  • Digit ke-4 dan ke-5 menunjukan angkatan
  • Tiga digit terakhir menunjukan nomor urut pendaftaran
Khusus untuk mengisi Fakultas dan Jurusan, disediakan referensi dalam 2 tabel terpisah, yaitu tabel Kode Fakultasdan tabel Kode Jurusan.
Solusinya, karena semua pengisian kolom bersandar pada struktur NIM dan tidak semua nilai NIM tersebut digunakan melainkan hanya digit-digit tertentu saja, maka Anda bisa menggunakan fungsi teks untuk mengambil beberapa karakter tertentu dari NIM tersebut.
Untuk mengisi kolom Angkatan pada sel C4, maka Anda harus menggunakan fungsi MID karena berdasarkan struktur NIM, angkatan ini merupakan digit yang berada di tengah yaitu digit ke-4 dan ke-5.
Untuk mengisi kolom Fakultas pada sel D4 serta kolom Jurusan pada sel E4, maka Anda harus menggunakan fungsiVLOOKUP karena ada tabel referensi yang disediakan, namun nilai kunci yang digunakan pada fungsi VLOOKUPtersebut menggunakan fungsi lain yaitu fungsi LEFT untuk Fakultas dan dungsi MID untuk Jurusan.
Dengan demikian formula yang digunakan adalah:
C4=MID(A4;4;2)
D4=VLOOKUP(LEFT(A4;1);$A$11:$B$13;2;FALSE)
E4=VLOOKUP(MID(A4;2;2);$D$11:$E$16;2;FALSE)
Contoh hasil akhirnya bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Contoh 4: Discount Penjualan Rokok

Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk mengisi kolom Jumlah HargaDiscount, dan Total Harga. Namun ada aturan yang harus dipenuhi yaitu untuk merk rokok ArdathGudang Garam dan Jarum mendapat discount 5%. Sedangkan untuk merk-merk lainnya tidak mendapat discount.
Solusinya, untuk kolom Jumlah Harga pada sel E4 dan Total Harga pada sel G4 hanya merupakan operasi perkalian dan pengurangan biasa. Barulah pada kolom Discount Anda harus menggunakan fungsi yaitu fungsi IF-OR. Alasannya karena perhitungan ini melibatkan 3 syarat atau kondisi. Dengan demikian formula yang digunakan adalah:
E4=D4*C4
F4=IF(OR(B4="ardath";B4="gudang garam";B4="jarum");5%;0)*E4
G4=E4-F4
Contoh hasil akhirnya bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Contoh 5: Biaya Paket Wisata Harian

Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk mengisi kolom Biaya Tambahan per HariTujuan WisataHarga Paket,Biaya Tambahan, serta kolom Jumlah Dibayar.
Biaya Tambahan per Hari pada sel G11 hanya merupakan operasi pembagian biasa dimana Anda tinggal membagi Harga Paket dengan Lama Wisata.
G11=F11/E11
Lalu Tujuan Wisata pada sel D4 dan Harga Paket pada sel F4 bisa Anda kerjakan dengan mudah menggunakan fungsiVLOOKUP dimana nilai kuncinya bersandar pada kolom Kode.
D4=VLOOKUP(C5;$C$11:$G$15;2;FALSE)
F4=VLOOKUP(C4;$C$11:$G$15;4;FALSE)
Formula yang cukup kompleks justru terdapat pada kolom Biaya Tambahan di sel G4. Disini ada kondisi yang harus ditetapkan yaitu jika peserta berwisata dengan lama hari sesuai dengan lama wisata paket atau dibawahnya maka peserta tidak dikenakan biaya tambahan. Namun jika peserta berwisata dengan lama hari diatas lama wisata paket maka peserta akan dikenakan biaya tambahan per hari. Biaya tambahan ini tentunya disesuaikan dengan kelebihan hari yang diambil peserta tersebut.
Karena ada 2 buah kondisi maka fungsi utama yang digunakan jelas fungsi IF, namun tiap-tiap argumen pada fungsi IF tersebut harus diurai dengan fungsi VLOOKUP mengingat tujuan wisata yang bervariasi. Dengan demikian formula yang digunakan adalah:
G4=IF(E4>VLOOKUP(C4;$C$11:$G$15;3;FALSE);(E4-VLOOKUP(C4;$C$11:$G$15;3;FALSE))*VLOOKUP(C4;$C$11:$G$15;5;FALSE);0)
Dan yang terakhir adalah kolom Jumlah Dibayar pada sel H4. Formula yang digunakan disini hanya merupakanoperasi penjumlahan biasa dimana Anda tinggal menambahkan Harga Paket dengan Biaya Tambahan.
H4=F4+G4
Contoh hasil akhirnya bisa dilihat pada gambar berikut ini.
Demikian beberapa contoh kasus terkait dengan penerapan formula pada aplikasi Excel yang mungkin saja Anda temukan di lingkungan kerja Anda. Dan seperti Anda lihat bahwa formula ini bisa menyelesaikan beragam perhitungan secara semi otomatis pada tabel-tabel data yang sederhana hingga yang kompleks.
Catatan:
Penerapan formula pada artikel ini dibahas secara garis besar dan tidak terlalu detail. Tujuannya agar Anda bisa melakukan analisa sendiri terkait dengan formula dan fungsi yang digunakan tersebut.
Formula yang dituliskan pada artikel ini juga hanya formula untuk sel-sel pada baris teratas saja karena untuk mengisi sel-sel berikutnya seperti biasa Anda dapat menggunakan proses Auto Fill serta bantuan Sel Absolut.
Jika Anda ingin mencoba sendiri contoh-contoh kasus pada artikel ini, Anda dapat mendownload file-nya di tautan berikut ini:
 http://sdrv.ms/10xFnvw






Sumber : social.technet.microsoft.com

Excel - Tips

Mengenal Formula pada Excel - Part 28: Tips (id-ID)

Setelah Anda mempelajari berbagai konsep dasar tentang penggunaan formula pada aplikasi Excel, berikut ini beberapa tips singkat yang mudah-mudahan bisa membantu Anda dalam menerapkan suatu formula pada pekerjaan Anda sehari-hari.
  • Untuk menentukan fungsi dan formula apa yang akan digunakan saat berhadapan dengan suatu kasus tertentu, cobalah untuk menterjemahkan kasus tersebut dalam operasi hitung dasar matematika biasa yang Anda kenal. Jika perlu lakukan coretan kasar pada kertas agar Anda bisa memahami solusi apa yang dibutuhkan pada kasus tersebut. Karena adakalanya suatu proses perhitungan yang tampak rumit ternyata malah bisa diselesaikan dengan menggunakan operator dasar matematika biasa alias tanpa menggunakan fungsi sama sekali.
  • Perhatikan tanda pemisah argumen pada formula yang Anda gunakan karena tanda pemisah ini bergantung pada seting regional. Perhatikan juga dengan teliti tanda-tanda lainnya yang mungin Anda gunakan seperti misalnya tanda kurung atau tanda petik.
  • Jika kasus yang dihadapi memiliki unsur pembanding atau ada syarat maupun kondisi tertentu yang harus dicapai maka umumnya kasus tersebut harus menggunakan fungsi logika seperti misalnya fungsi IF.
  • Kasus yang melibatkan tabel lain sebagai tabel acuan bisa menggunakan fungsi referensi seperti misalnyaVLOOKUP atau HLOOKUP.
  • Jika fungsi yang digunakan ternyata tidak dapat menyelesaikan kasus Anda, cobalah untuk menggabungkan fungsi tersebut dengan fungsi lainnya.
  • Formula yang Anda gunakan tidak selalu harus berada dalam 1 Sheet Excel saja, melainkan bisa melibatkan Sheet-sheet lainnya bahkan Workbook yang berbeda.
  • Hasil dari Fungsi dan Formula yang Anda terapkan pada suatu kasus adakalanya bergantung pada format sel yang digunakan. Sebagai contoh, hasil perhitungan formula yang melibatkan fungsi penanggalan harus diletakan pada sel yang memiliki format Date. Oleh karena itu perhatikan selalu format sel yang Anda gunakan pada tabel-tabel data Anda.
  • Gunakan bantuan Auto Fill dan Sel Absolut untuk membantu mempercepat penerapan formula pada data-data selanjutnya.
  • Setelah Anda menerapkan suatu formula tertentu, cobalah untuk merubah-rubah datanya lalu lihat apakah hasilnya ikut berubah juga, cara ini adalah cara yang paling cepat untuk memeriksa apakah formula yang Anda terapkan sudah benar.
  • Gunakan fasilitas bantuan Excel seperti misalnya Error Checking untuk memeriksa barangkali terdapat kesalahan dalam penerapan formula yang Anda kerjakan.




Sumber : social.technet.microsoft.com

Excel - Troubleshooting

Mengenal Formula pada Excel - Part 27: Troubleshooting (id-ID)


Pada artikel sebelumnya Anda telah mengenal beberapa pesan kesalahan yang ditampilkan Excel seandainya terjadi kesalahan saat Anda menerapkan suatu formula. Disamping pesan-pesan kesalahan tersebut, aplikasi Excel juga menyediakan beberapa bantuan lain yang bisa Anda gunakan untuk proses Troubleshooting atau menangani terjadinya kesalahan dalam penerapan formula ini. Beberapa diantaranya sebagai berikut.

Peringatan Kesalahan

Dalam beberapa kondisi, saat terjadi kesalahan dalam penulisan atau penerapan formula maka aplikasi Excel akan memberikan peringatan dengan menampilkan kotak dialog kesalahan seperti berikut ini.
Jika Anda mendapatkan kotak dialog tersebut maka periksa kembali formula yang Anda gunakan termasuk periksa juga beragam aturannya karena barangkali saja ada yang terlewat atau mungkin ada kesalahan dalam penulisan formula.

Dokumentasi Bantuan

Saat aplikasi Excel menampikan kotak dialog kesalahan seperti diatas, jika Anda menekan tombol Help maka Excel akan menampilkan dokumentasi bantuan tentang penggunaan formula yang mungkin bisa membantu Anda dalam memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Melihat Seluruh Formula

Dalam lembar kerja Excel Anda, formula apapun yang Anda terapkan tentunya tidak akan ditampilkan oleh Excel karena Excel hanya akan menampilkan hasil dari penerapan formula tersebut. Untuk memeriksa kesalahan penerapan formula yang mungkin terjadi maka Anda harus memilih sel demi sel yang berisikan formula tersebut untuk melihat formula dibelakangnya. Hal seperti ini tentunya sangat menyita waktu apalagi jika Anda sudah menerapkan banyak sekali formula dalam lembar kerja Excel Anda.
Sebagai solusinya, Anda dapat menggunakan perintah Show Formulas yang terletak pada tab Formulas > Formula Auditing > Show Formulas.
Jika Anda klik tombol perintah Show Formulas tersebut maka Excel akan menampilkan semua formula yang ada pada lembar kerja Anda.
Untuk kembali ke kondisi tampilan sebelumnya dimana sel menampilkan hasil formula, klik kembali tombol Show Formulas tersebut.

Melihat Hasil Fungsi pada Suatu Formula

Dalam penulisan formula yang cukup kompleks, terutama jika Anda banyak menggabungkan beragam fungsi, tentu saja Anda tidak dapat melihat hasil dari fungsi pada formula yang sedang Anda kerjakan tersebut karena Anda hanya menuliskan argumennya saja. Untuk memeriksa seandainya terjadi kesalahan, maka Anda dapat melihat hasil dari fungsi tersebut secara sementara. Caranya sebagai berikut.
Klik pada sel yang hendak Anda periksa tersebut hingga formulanya ditampilkan pada Formula Bar.
Pada Formula Bar, pilih atau sorot fungsi yang ingin Anda lihat hasilnya.
Tekan tombol F9 pada keyboard dan Excel akan menampilkan hasil dari fungsi yang telah Anda pilih sebelumnya.

Trace Precedents dan Trace Dependents

Trace Precedents dan Trace Dependents adalah perintah bantuan untuk memeriksa atau melacak hubungan antara data pada suatu sel dengan formulanya. Tombol untuk menjalankan kedua perintah ini juga terdapat pada tabFormulas > Formula Auditing.
Trace Precedents digunakan untuk melihat sel-sel mana saja yang mempengaruhi sel aktif yang berisikan formula. Anda tinggal meng-klik sel yang berisikan formula lalu klik tombol Trace Precedents. Sel-sel yang mempengaruhi berikut hubungannya akan ditunjukan dengan garis-garis panah, contohnya seperti tampak pada gambar berikut ini.
Trace Dependents adalah kebalikan dari Trace Precedents, yaitu untuk melihat suatu sel mempengaruhi formula pada sel yang mana. Cara menggunakannya juga sama, Anda tinggal memilih salah satu sel yang dilibatkan dalam suatu formula lalu klik tombol Trace Dependents. Hubungan sel tersebut dengan sel yang berisikan formula akan ditunjukan dengan garis-garis panah, contohnya seperti tampak pada gambar berikut ini.
Setelah menggunakan kedua perintah tersebut, Anda dapat menghilangkan garis-garis panah yang ditampilkan dengan mengklik tombol Remove Arrows yang terletak dalam group perintah yang sama dalam tab Formulas.

Evaluasi Formula

Masih didalam group perintah Formula Auditing, Anda juga akan menemukan tombol perintah Evaluate Formula. Sesuai dengan namanya, perintah ini akan melakukan evaluasi menyeluruh secara tahap demi tahap pada formula yang Anda terapkan. Anda tinggal meng-klik sel yang berisikan formula lalu klik tombol Evaluate Formula.
Pada kotak dialog Evaluate Formula yang ditampilkan, secara otomatis Excel akan menampilkan fungsi pertama yang ditemukan pada formula. Klik tombol Evaluate untuk melihat hasil dari fungsi yang ditampilkan tersebut. Jika ternyata fungsi tersebut memiliki hubungan dengan fungsi lainnya maka Anda bisa menggunakan tombol Step In untuk melihat hubungan-hubungan selanjutnya atau klik tombol Step Out untuk kembali ke hubungan sebelumnya.
Perintah evaluasi formula ini akan sangat berguna jika Anda menerapkan suatu formula yang kompleks dengan melibatkan banyak fungsi didalamnya.

Error Checking

Tombol perintah terakhir pada Formula Auditing adalah tombol perintah Error Checking. Perintah ini akan memeriksa formula pada sel aktif yang harus Anda pilih dulu sebelumnya.
Jika tidak ada kesalahan, maka akan ditampilkan pesan seperti tampak pada gambar berikut ini.
Namun jika ternyata ada kesalahan, maka kotak dialog Error Checking akan ditampilkan. Pada kotak dialog ini Anda dapat melihat dokumentasi bantuan dengan meng-klik tombol Help on this error; menjalankan evaluasi formula dengan meng-klik tombol Show Calculation Steps; mengabaikan kesalahan dengan meng-klik tombol Ignore Error; atau menyunting formula langsung secara manual dengan meng-klik tombol Edit in Formula Bar.
Demikian beberapa opsi bantuan yang disediakan oleh aplikasi Excel untuk proses Troubleshooting formula ini yang mudah-mudahan bisa membantu Anda seandainya formula yang Anda terapkan ternyata tidak berfungsi sebagaimana mestinya.



Sumber : social.technet.microsoft.com

Excel - Pesan Kesalahan

Mengenal Formula pada Excel - Part 26: Pesan Kesalahan (id-ID)

Table of Contents



Saat bekerja dengan formula pada aplikasi Excel, mungkin saja ada kesalahan yang Anda lakukan. Kesalahan ini akan ditampilkan oleh aplikasi Excel dalam bentuk kode atau pesan kesalahan tertentu. Dengan mengetahui arti dari pesan-pesan kesalahan tersebut diharapkan Anda bisa segera mencari solusi atau memperbaikinya. Berikut ini beberapa pesan kesalahan yang akan ditampilkan oleh Excel tersebut:

#####

Pesan kesalahan ini umum disebut dengan istilah "Railroad tracks”. Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
  • Anda menuliskan data yang panjang namun lebar kolomnya terlalu sempit hingga sel tidak dapat menampilkan data tersebut.
  • Anda mengisi angka atau bilangan negatif pada suatu sel dimana sel tersebut memiliki format sel Date (tanggal) atau Time (waktu).

#REF!

REF bisa diartikan dengan REFERENCE atau referensi, hingga pesan kesalahan ini umumnya berhubungan dengan kesalahan pada formula yang melibatkan penggunaan tabel referensi sebagai acuan. Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
  • Anda membuat suatu formula yang terhubung dengan suatu tabel referensi namun kemudian tabel referensi tersebut terhapus.
  • Pada fungsi lookup atau referensi seperti misalnya VLOOKUP dan HLOOKUP, Anda menggunakan nomor index kolom atau baris yang lebih besar dari jumlah kolom atau baris pada tabel referensinya.
  • Data rujukan yang digunakan dalam formula dipindahkan ke tempat lain.

#VALUE!

VALUE bisa diartikan dengan nilai, hingga pesan kesalahan ini umumnya berhubungan dengan kesalahan nilai yang digunakan pada formula. Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
  • Anda menggunakan parameter teks pada argumen suatu fungsi yang seharusnya menggunakan parameter berupa angka atau bilangan. Misalnya seperti =HLOOKUP(B8;C3:E4;"dua";FALSE).
  • Anda menjalankan formula perhitungan dengan Operator Dasar ataupun fungsi perhitungan lain namun argumen yang digunakan merujuk pada sel yang berisikan teks. Misalnya sel A1 berisikan data KOTA dan sel A2 berisikan data BANDUNG. Jika Anda menjalankan formula =A1+A2 maka hasilnya adalah pesan kesalahan ini.

#DIV/0!

DIV/0 bisa diartikan dengan Divide by Zero atau dibagi dengan nol, hingga pesan kesalahan ini umumnya berhubungan dengan proses pembagian dengan bilangan nol. Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
  • Formula yang Anda gunakan dibagi dengan angka nol.
  • Formula yang Anda gunakan dibagi dengan sel yang kosong atau belum ada data apapun didalamnya.

#NULL!

NULL bisa diartikan dengan kosong atau belum ditentukan hingga pesan kesalahan ini umumnya berhubungan dengan argumen atau simbol yang hilang, atau bisa juga karena ada posisi penempatan simbol yang kosong. Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
  • Tidak ada tanda pemisah titik-dua (:) pada alamat range. Misalnya seharusnya tertulis A1:C1 tapi Anda menuliskannya (A1 C1).
  • Terdapat spasi diantara alamat sel atau range. Hal ini jelas tidak diperkenankan karena diantara alamat sel atau range setidaknya Anda harus menggunakan Operator Dasar atau tanda pemisah argumen koma atau titik-koma.

#NUM!

NUM bisa diartikan dengan number atau bilangan hingga pesan kesalahan ini umumnya berhubungan dengan kesalahan yang terkait dengan bilangan. Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
  • Hasil perhitungan formula melebihi batas nilai yang dikenali Excel.
  • Anda menggunakan fungsi iteratif seperti misalnya fungsi IRR dan formula yang Anda gunakan tidak dapat menemukan hasilnya.

#NAME?

NAME bisa diartikan dengan nama yang maksudnya ditujukan untuk nama sel. Jadi pesan kesalahan ini umumnya berhubungan dengan kesalahan pada penamaan alamat suatu sel atau range. Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
  • Penulisan alamat range yang disatukan atau tidak dipisahkan tanda titik-dua. Misalkan range A1:D1 namun Anda tuliskan dengan A1D1.
  • Nama suatu alamat range yang tidak ditemukan karena belum dibuat atau kesalahan dalam penulisan nama range tersebut.
  • Nama fungsi yang Anda gunakan salah, misalnya saja HLOOKUP tapi Anda menuliskannya HHLOKUP.
  • Teks pada suatu formula yang tidak diapit tanda kutip.

#N/A!

N/A bisa diartikan dengan Not Available atau tidak tersedia. Pesan kesalahan ini akan ditampilkan jika:
  • Anda menggunakan fungsi lookup atau referensi seperti misalnya VLOOKUP atau HLOOKUP dalam suatu formula dan nilai yang dicari tidak ditemukan dalam tabel referensi atau tabel yang dijadikan acuan.
  • Pesan ini juga merupakan pesan kesalahan generik atau umum dimana kesalahan yang terjadi tidak dapat diwakili oleh pesan-pesan kesalahan sebelumnya, misalnya seperti data yang hilang, nama fungsi yang tidak dikenali, penerapan nilai dalam suatu argumen yang salah, atau nilai yang Anda coba cari dari formula yang Anda gunakan ternyata tidak ada atau tidak berhasil ditemukan.




Sumber : social.technet.microsoft.com

Excel - Fungsi HLOOKUP

Mengenal Formula pada Excel - Part 25: Fungsi HLOOKUP (id-ID)

fungsi HLOOKUP adalah varian lain dari fungsi VLOOKUP yang telah dibahas pada artikel sebelumnya. Kegunaannya juga sama yaitu untuk mengisi data pada tabel berdasarkan data pada tabel lainnya atau tabel referensi tertentu dengan menggunakan suatu nilai kunci yang spesifik. Perbedaannya dengan VLOOKUP ditunjukan oleh awalan huruf H yang berarti Horizontal, artinya tabel referensi yang digunakan berbentuk horisontal, dimana judul kolomnya terletak dibagian kiri dan data-datanya tersusun kekanan dalam arah horisontal. Contoh sebuah tabel horisontal bisa dilihat pada gambar berikut ini.
Aturan penulisan HLOOKUP juga sama dengan VLOOKUP, namun ada sedikit perbedaan yaitu pada no index-nya. Jika pada VLOOKUP no index mengacu kepada kolom (no_index_kolom) maka pada HLOOKUP mengacu pada baris (no_index_baris), hal ini dikarenakan datanya yang memang tersusun dalam suatu baris.
Berikut ini aturan penulisannya:
=HLOOKUP(nilai_kunci;range_tabel_referensi;no_index_baris;tipe_data)
Penjelasan aturan penulisan tersebut sebagai berikut:
  • nilai_kunci: Adalah nilai yang dijadikan acuan untuk membaca tabel referensi. Nilai ini harus ada baik pada tabel yang akan diisi maupun pada tabel referensi.
  • range_tabel_referensi: Adalah range dari tabel yang berisikan data referensi untuk mengisi hasil yang diharapkan. Pastikan bahwa range yang Anda pilih tidak menyertakan judul barisnya.
  • no_index_baris: Adalah nomor urut data dalam tabel referensi yang akan dituliskan hasilnya. Dimulai dari baris paling atas pada tabel referensi tersebut dengan nomor index 1, dan seterusnya.
  • tipe_data: Ada 2 jenis tipe data yaitu TRUE dan FALSE. Nilai TRUE Anda gunakan jika nilai datanya tidak pasti atau berada pada range tertentu dan nilai FALSE Anda gunakan jika nilai data berharga pasti.
Sebagai contoh untuk penggunaan HLOOKUP ini, perhatikan tabel berikut.
Pada sel C8 dalam tabel Cek Stok, digunakan formula HLOOKUP agar jika Anda ketikan nama Produk pada sel B8maka otomatis ditampilkan jumlah Stok yang tersedia dengan mengacu pada tabel referensi Stok Gudang. Dengan demikian maka formula yang digunakan adalah sebagai berikut.
C8=HLOOKUP(B8;C3:E4;2;FALSE)
Penjelasan dari formula tersebut adalah:
  • B8 adalah nilai_kunci yang digunakan karena jumlah Stok akan ditampilkan jika nama Produk dalam sel B8tersebut diisi.
  • C3:E4 adalah range_tabel_referensi yang digunakan sebagai acuan pengisian jumlah Stok pada tabel Cek Stok.
  • no_index_baris adalah 2 karena yang akan dituliskan pada tabel Cek Stok diambil dari baris kedua padarange_tabel_referensi.
  • Tipe data yang digunakan adalah FALSE karena datanya bersifat pasti.
Dalam contoh ini tidak digunakan Sel Absolut karena data-nya hanya satu hingga tidak perlu melakukan proses Auto Fill.




Sumber : social.technet.microsoft.com

Excel - Fungsi VLOOKUP

Mengenal Formula pada Excel - Part 24: Fungsi VLOOKUP (id-ID)

VLOOKUP termasuk kedalam salah satu fungsi yang paling banyak digunakan dalam aplikasi Excel. Sesuai dengan nama dasarnya yaitu lookup yang bisa diartikan melihat atau mencari, maka fungsi ini akan menghasilkan suatu formula untuk mengisi data pada tabel berdasarkan data pada tabel lainnya atau tabel referensi tertentu dengan menggunakan suatu nilai kunci yang spesifik. Awalan huruf V didepan kata lookup merupakan singkatan dari kata Vertical. Istilah vertical ini merujuk pada bentuk tabel referensi yang digunakan, dimana judul kolomnya terletak dibagian atas dan data-datanya tersusun kebawah secara vertikal. Contoh sebuah tabel vertical ini bisa dilihat pada gambar berikut ini.
Aturan penulisan VLOOKUP mungkin bisa dibilang agak rumit bagi yang baru saja mempelajari penggunaan formula pada Excel. Namun jika sudah terbiasa, aturan ini sebetulnya bisa dibilang sederhana, yaitu:
=VLOOKUP(nilai_kunci;range_tabel_referensi;no_index_kolom;tipe_data)
Penjelasan aturan penulisan tersebut sebagai berikut:
  • nilai_kunci: Adalah nilai yang dijadikan acuan untuk membaca tabel referensi. Nilai ini harus ada baik pada tabel yang akan diisi maupun pada tabel referensi.
  • range_tabel_referensi: Adalah range dari tabel yang berisikan data referensi untuk mengisi hasil yang diharapkan. Pastikan bahwa range yang Anda pilih tidak menyertakan judul kolomnya.
  • no_index-kolom: Adalah nomor urut data dalam tabel referensi yang akan dituliskan hasilnya. Dimulai dari kolom paling kiri pada tabel referensi tersebut dengan nomor index 1, dan seterusnya.
  • tipe_data: Ada 2 jenis tipe data yaitu TRUE dan FALSE. Nilai TRUE Anda gunakan jika nilai datanya tidak pastiatau berada pada range tertentu dan nilai FALSE Anda gunakan jika nilai data berharga pasti.
Agar lebih jelas bagaimana cara menggunakan fungsi VLOOKUP ini, perhatikan contoh berikut ini.
Pada contoh tersebut terdapat 2 buah tabel. Data pada tabel Laporan Penjualan jelas akan selalu bertambah tiap harinya. Setiap kali ada pembeli maka Anda tinggal mengisikan data tanggal, nama pembeli serta kode voucher-nya. Sementara data Voucher serta Harga akan terisi secara otomatis tiap kali Anda mengisikan data pada kolom Kode. Pengisian data secara otomatis ini bisa dicapai dengan melihat tabel referensi yaitu tabel Stok Gudang dan tentunya dengan menggunakan formula VLOOKUP.
Langkah pertama akan diisi dahulu data pada tabel Voucher yaitu data pada sel E12. Untuk mempermudah pembahasan, aturan penulisan VLOOKUP kembali dituliskan sebagai berikut:
E12=VLOOKUP(nilai_kunci;range_tabel_referensi;no_index_kolom;tipe_data)
nilai_kunci yang digunakan adalah data pada kolom Kode dalam tabel Laporan Penjualan, yaitu sel D12. Alasannya karena Voucher akan bisa terisi dengan bersandar pada data dalam kolom Kode tersebut.
Dengan demikian formulanya menjadi:
E12=VLOOKUP(D12;range_tabel_referensi;no_index_kolom;tipe_data)
Kemudian range_tabel_referensi jelas adalah range data pada tabel Stok Gudang yaitu B4:D7.
Dengan demikian formulanya menjadi:
E12=VLOOKUP(D12;B4:D7;no_index_kolom;tipe_data)
no_index_kolom Anda tentukan dengan melihat didalam range_tabel_referensi. Dalam hal ini Anda akan mengisi data pada kolom Voucher maka Anda lihat data untuk Voucher tersebut didalam range_tabel_referensi berada pada kolom keberapa?
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa data yang akan diambil berada pada kolom ke-2, maka no_index_kolom yang digunakan adalah 2. Dengan demikian formulanya menjadi:
E12=VLOOKUP(D12;B4:D7;2;tipe_data)
Yang terakhir adalah tipe_data. Disini yang akan digunakan adalah FALSE. Penjelasannya adalah karena data tersebut bersifat pasti, misalnya kode S sudah pasti untuk Simpati, kode E sudah pasti untuk Esia, dan demikian seterusnya. Dengan demikian formula lengkap untuk mengisi data pada kolom Voucher tersebut adalah:
E12=VLOOKUP(D12;B4:D7;2;FALSE)
Untuk mengisi data pada sel selanjutnya yaitu sel E13 dan E14 seperti biasanya Anda dapat menggunakan Auto Fill. Namun perhatikan bahwa tabel referensi yang menjadi acuan memiliki range alamat sel yang statis alias tetap. Oleh karenanya, sebelum Anda menjalankan proses Auto Fill maka Anda harus mengunci terlebih dahulu range tabel referensi tersebut agar menjadi sel yang absolut. Hingga formulanya akan menjadi:
E12=VLOOKUP(D12;$B$4:$D$7;2;FALSE) 
Dan proses Auto Fill kini dapat dijalankan untuk mengisi data pada sel-sel berikutnya.
Berikutnya, bagaimana mengisi data pada kolom Harga yaitu sel F12 hingga F14? Formula yang digunakan tentunya tetap sama hanya saja no_index_kolom yang berbeda yaitu 3 karena data yang akan diisikan diambil dari kolom ke-3 pada tabel referensi.
Dan berikut ini formula yang digunakan setelah menggunakan sel absolut untuk range tabel referensinya.
F12=VLOOKUP(D12;$B$4:$D$7;3;FALSE)
Pada contoh diatas Anda telah melihat penggunaan tipe data FALSE yaitu tipe data yang pasti. Untuk tipe data TRUEaturan penulisan formula-nya tetap sama, hanya saja data yang akan diisikan adalah data yang tidak pasti atau berada pada range tertentu. Contoh untuk penggunaan tipe data TRUE ini bisa dilihat pada tabel berikut ini.
Anda harus mengisikan formula VLOOKUP pada kolom Nilai dalam tabel Daftar Nilai Siswa, yaitu sel E13 hingga selE15. Nilai yang akan diisikan tersebut mengacu pada range tertentu dalam tabel referensi, yaitu:
  • Nilai E: Score 0 s/d 39
  • Nilai D: Score 40 s/d 59
  • Nilai C: Score 60 s/d 79
  • Nilai B: Score 80 s/d 89
  • Nilai A: Score 90 s/d 59
Kondisi ini jelas menggambarkan sebuah data yang tidak pasti oleh karenanya tipe data yang digunakan adalah TRUE. Dan formula akhir yang digunakan adalah sebagai berikut.
=VLOOKUP(D13;$B$4:$C$8;2;TRUE)
Yang harus Anda perhatikan untuk tipe data TRUE ini adalah urutan data pada tabel referensi harus menaik atau tersusun dari data terkecil hingga data terbesar.



Sumber : social.technet.microsoft.com