 |
| credit photo: anewdomain.net |
Format digital membuat aplikasi panduan travel pun tampil manis dan interaktif dengan konten lebih kaya.
Pada tahun 1973, pasangan suami-istri Tony Wheeler dan Maureen Wheeler mendirikan Lonely Planet sebagai wadah untuk menerbitkan buku-buku traveling. Keduanya memang sangat gemar menjelajah ke berbagai negara sembari mendokumentasikannya dalam bentuk buku panduan traveling. Ternyata, respon dari pembaca sangat besar yang menjadikan Lonely Planet sebagai penerbit buku panduan travel terbesar di dunia. Perusahaan yang diakuisi penuh BBC pada 2011 tersebut sekarang memiliki lebih dari 200 penulis dan 450 karyawan yang mencetak lebih dari 500 judul buku dalam 8 bahasa. Lonely Planet telah menjadi “kitab suci” para backpacker karena memberikan rekomendasi tempat wisata yang menarik disertai tempat menginap dan tempat makan yang terjangkau.
Kini jaman telah berubah. Buku cetak bukan satu-satunya media untuk mengakses informasi panduan wisata. Karena telah ada smartphone yang bisa untuk dipasang aplikasi berbagai jenis, termasuk travel guide. Format digital membuat aplikasi panduan travel pun tampil lebih manis dan interaktif. Pengguna tinggal memilih menu-menu yang ada, jauh lebih ringkas daripada membawa buku Lonely Planet yang beratus-ratus halaman.
Berikut ini saya ulas beberapa aplikasi smartphone yang bisa di-install untuk menemani perjalanan berwisata Anda.
Lonely Planet
Lagi-lagi Lonely Planet. Perusahaan ini rupanya terus beradaptasi dengan perkembangan jaman agar bisa survive. Tak hanya mencetak buku, mereka melakukan ekspansi dengan membuat program TV, menerbitkan majalah, e-book, membuat website, hingga mengembangkan aplikasi mobile. Saat ini aplikasi Lonely Planet tersedia dalam tiga platform yaitu
iPhone,
Android, dan
Nokia.
Di aplikasi iPhone, Lonely Planet menyuguhkan konten travel yang sedemikian kaya. Pengguna bisa memulai petualangan dengan aplikasi gratis yang menyediakan panduan wisata favorit. Di dalamnya, terdapat lebih dari 50 destinasi utama panduan kota, negara dan regional yang bisa diperoleh dengan membelinya (in-app purchase). Tak hanya itu, perusahaan juga menyediakan Offline Translator yang menerjemahkan teks maupun suara ke dalam bahasa yang diinginkan tanpa membutuhkan koneksi internet. Fitur ini tersedia dalam bahasa Inggris, Spanyol, Perancis, Jerman, China, Jepang, Korea, Tagalog, dan Arab Irak.
Lonely Planet juga menghadirkan fitur phrasebooks atau kata ungkapan dalam bahasa asing untuk memudahkan komunikasi. Lebih dari 600 pengucapan audio dan fonetik yang disertakan untuk membantu penggunanya berbicara seperti orang lokal. Fitur yang tersedia dalam 20 bahasa inipun bekerja tanpa koneksi internet.
Triposo
Bagi yang sudah sering traveling, Lonely Planet mungkin terlalu mainstream. Maka, kita bisa mencoba aplikasi travel guide alternatif yaitu Triposo yang tersedia di
iOS dan
Android. Berbeda dengan Lonely Planet yang bermula dari penerbitan buku dan tersedia di berbagai kanal media, Triposo hanya fokus di aplikasi mobile. Mereka juga berkomitmen untuk menyediakan aplikasi yang gratis dengan panduan traveling interaktif untuk perangkat bergerak, tak seperti Lonely Planet yang menjual konten di dalam aplikasi.
Triposo berbasis di Berlin, Jerman yang didirikan oleh mantan karyawan Google pada tahun 2010. Seperti halnya Lonely Planet, aplikasi ini menyediakan panduan kota dan negara untuk diunduh yang bisa dipakai secara offline selama perjalanan sehingga bebas biaya roaming. Aplikasi menyediakan saran tempat mana saja yang menarik untuk dikunjungi, termasuk informasi mengenai cuaca dan peta di lokasi berada.
Triposo menggunakan pendekatan algoritma dengan fokus pada penyajian pilihan yang paling relevan bagi wisatawan pada saat tertentu di tujuan manapun. Untuk menyediakan panduan, mereka menggunakan konten terbuka dari sumber berbeda, mencakup Wikitravel, Wikipedia, World66 dan Openstreetmap. Ini membuat konten panduan wisata di Triposo lebih banyak dibanding Lonely Planet. Triposo mengklaim menawarkan informasi dan peta lebih dari 8 ribu destinasi di seluruh dunia, termasuk 5.000 kota kecil di Amerika.
TripAdvisor
Ini juga menjadi aplikasi wajib bagi para traveler. Pengguna
iOS,
Android, dan
Windows Phone dapat mengunduhnya gratis melalui toko aplikasi online masing-masing platform. Dengan lebih dari 100 juta ulasan dan opini wisatawan, kita akan menemukan tempat terbaik untuk makan, menginap, dan beraktivitas, di manapun berada.
Sebagai layanan yang berkonsentrasi dengan UGC
(user generated content), akan ada banyak ulasan mengenai tempat wisata atau restoran yang bisa menjadi rekomendasi saat mengunjungi objek wisata yang akan dituju. Beberapa fasilitas yang dimiliki aplikasi TripAdvisor antara lain: pencarian (hotel, restoran, dan objek wisata) di destinasi manapun, melihat jutaan foto asli dari wisatawan, fitur Near Me Now untuk menemukan pilihan di dekat kita atau di lokasi manapun yang dimasukkan. Trip Advisor juga merilis TripGuide dari berbagai kota dan negara di seluruh dunia seperti untuk Singapura, London, hingga New York.
***
Selain tiga aplikasi di atas, masih banyak lagi aplikasi seputar traveling yang bisa diinstall ke smartphone. Bukan sekadar buat gaya-gayaan, tetapi agar perjalanan lebih terorganisir dan lebih menyenangkan tentunya. Seperti
Worldmate,
TripIt, Indonesia Flight,
Kayak, dan sebagainya. Akhir kata, bagi pembaca yang sedang berencana liburan, selamat menikmati perjalanan Anda. Pun kalau ada pengalaman yang ingin di-share mengenai penggunaan aplikasi traveling, silahkan tulis di kolom komentar :)
