Manajemen
Kualitas
Pada dasarnya manajemen kualitas (Quality Management) didefinisikan sebagai suatu
cara untuk meningkatkan performansi secara terus menerus (continuous
performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap
area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya
manusia dan modal yang tersedia.
Ø
Kemampuan
dari suatu produk baik barang maupun jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen
dimana produk yang berkualitas akan memberikan kepuasan sehingga kepercayaan
untuk mengkonsumsi produk tersebut akan terus dijadikan loyalitas para konsumen
akan produk tersebut
Ø
Mutu
atau kualitas suatu produk atau layanan erat kaitannya dengan :
o
Tingkat
kesempurnaan
o
Tingkat
kesesuaian dengan kebutuhan
o
Bebas
dari cacat, ketidaksempurnaan atau kontaminasi
o
Serta
kemampuan dalam memuaskan konsumen
Pengukuran
terhadap mutu atau kualitas
o
Produk
atau layanan dikatakan bermutu jika fitur atau manfaat dari produk atau layanan
tersebut dapat memuaskan kebutuhan konsumen
o
Produk
atau layanan dikatakan tidak bermutu jika fitur atau manfaat dari produk atau
layanan tersebut tidak memuaskan kebutuhan konsumen
Menajemen
Harus Berubah
Karena adanya
:
- Ketidakpuasan pelanggan
terhadap kualitas pelayanan dan produk
- Perubahan Lingkungan Eksternal
- Dorongan Internal
- Keterbatasan anggaran /
pendanaan
TQM
sebagai paradigma manajemen baru
Karena :
ü
Merupakan
konsep manajemen modern yang responsif terhadap perubahan eksternal dan
internal organisasi
ü
Fokus
terhadap peningkatan kualitas produk dan kepuasan pelanggan secara terus
menerus (continuity )
ü
Komitmen
organisasi dalam jangka panjang
ü
Menekankan
pada kerjasama tim ( team work )
ü
Melibatkan
semua level SDM ( manajemen dan karyawan )
ü
Dapat
diterapkan disektor private maupun public
Total Quality Manajemen
( TQM )
( TQM )
Suatu
pendekatan manajemen yang merupakan
sistem berstruktur untuk menciptakan partisipasi total / menyeluruh pada
jajaran organisasi organizationwide dalam merencanakan dan menerapkan proses
peningkatan yang perkesinambungan untuk memenuhi harapan / kepuasan pelanggan.
TQM adalah pendekatan manajemen yang berorientasi pada
pelanggan dengan memperkenalkan perubahan manajemen yang
sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk dan pelayanan
suatu organisasi
Tujuan TQM
Konsep TQM mengacu pada 14
Prinsip dari W Edward Deming yaitu :
1.
Membuat
tujuan yang konsisten
2.
Memimpin
dalam mempromosikan perubahan
3.
Membangun
kualitas pada produk, menghentikan
4.
ketergantungan
pada inpeksi untuk menangkap
5.
permasalahan
6.
Membangun
hubungan jangka panjang berdasarkan
7.
kinerja
bukan pada harga
8.
Meningkatkan
produk, kualitas dan jasa secara terus
a.
menerus
9.
Memulai pelatihan
10. Menekankan Kepemimpinan
11. Membuang rasa takut
12. Mendobrak batasan antar departemen
13. Menghentikan pidato panjang lebar pada pekerja
14. Mendukung, Membantu dan Memperbaiki
15. Mendobrak penghalang untuk bangga antar kinerja
16. masing - masing
17. Mendidik program pendidikan yang kuat dan perbaikan
mandiri
18. Menempatkan orang diperusahaan untuk bekerja pada suatu transformasi
Pengembangan 6 konsep TQM yang efektif :
1. Perbaikan secara terus menerus ( continuity )
2. Pemberdayaan Karyawan yaitu memperluas pekerjaan
karyawan sehingga tanggung
jawab dan kewenangan tambahan dipindahkan sedapat mungkin pada tingkat terendah organisasi
3. Benchmarking yaitu pemilihan standar kinerja yang
mewakili kinerja terbaik sebuah proses atau aktivitas
4. Just In Time ( JIT )
5. Konsep Taguchi Bertujuan untuk memperbaiki kualitas
produk dan Proses dengan konsep Quality Robustness, Quality
Loss Function dan Target Oriented
Quality
6. Pengetahuan
mengenai alat – alat TQM yang paling umum
Prinsip TQM
ü Promosi lingkungan yang berfokus pada kualitas
ü Pengenalan Kepuasan pelanggan sebagai indikator
kunci pelayanan berkualitas dan perubahan sistem
ü Perilaku dan proses dalam menjalankan perbaikan
selangkah demi selangkah dan terus menerus (continue) terhadap barang dan
pelayanan yang disediakan sebuah organisasi
Manfaat TQM
Ø Perbaikan pelayanan
Ø Pengurangan Biaya
Ø Kepuasan Pelanggan
Ø Peningkatan keahlian, semangat dan rasa percaya diri
dikalangan staf pelayanan publik
Ø Perbaikan hubungan antara manajemen dan karyawan
Ø Peningkatan akuntabilitas dan transparasi manajemen
Ø Peningkatan produktivitas dan efesiensi pelayanan
pelanggan
Manfaat TQM
bagi pelanggan adalah:
1) Sedikit atau bahkan tidak memiliki
masalah dengan produk atau pelayanan.
2) Kepedulian terhadap pelanggan lebih
baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
3) Kepuasan pelanggan terjamin.
Manfaat TQM
bagi institusi adalah:
1) Terdapat perubahan kualitas produk
dan pelayanan
2) Staf lebih termotivasi
3) Produktifitas meningkat
4) Biaya turun
5) Produk cacat berkurang
6) Permasalahan dapat diselesaikan
dengan cepat.
Manfaat TQM
bagi staf Organisasi adalah:
1) Pemberdayaan
2) Lebih terlatih dan berkemampuan
3) Lebih dihargai dan diakui
Manfaat lain
dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang
akan datang adalah:
1) Membuat institusi sebagai
pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower)
2) Membantu terciptanya tim work
3) Membuat institusi lebih sensitif
terhadap kebutuhan pelanggan
4) Membuat institusi siap dan lebih
mudah beradaptasi terhadap perubahan
5) Hubungan antara staf departemen
yang berbeda lebih mudah
Alat untuk
menerapkan TQM
Ø Check Sheet ( lembar pengecekan )
Ø Curah Pendapat ( Brainstorming )
Ø Analisis SWOT
Ø Analisis Tulang Ikan ( Fishbone Diagram )
Ø Diagram Sebar ( Scatter Diagram )
Ø Diagram Pareto ( Pareto Chart )
Ø Diagram Alir ( Flow Chart )
Ø Histogram
Ø Statistical Process Control ( SPC )
Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
Akan memberikan kemampuan
kepada perusahan atau organisasi dalam : Melakukan Kontrol, Menciptakan Stabilitas, Menciptakan
Prediktabilitas, Menciptakan
kapabilitas bisnis
Disamping itu membantu
mencapai, mempertahankan dan meningkatkan mutu produk atau layanan lebih baik
dibanding sebelumnya
Standarisasi
Pengantar
Ø Standar adalah Kesepakatan – kesepakatan yang telah didokumentasikan yang didalamnya
terdiri dari spesifikasi – spesifikasi teknis atau kreteria – kreteria yang
akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk atau definisi – definisi
tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses atau jasa sesuai dengan
yang telah dinyatakan
Ø Contoh : standar ukuran dan format ukuran kartu kredit atau kartu pintar
( smart card ) yang mengikuti standar
internasional ISO sehingga dapat digunakan diberbagai mesin ATM diseluruh dunia
Ø Tujuan Standar Internasional adalah untuk
membantu agar kegiatan manusia menjadi lebih mudah serta membantu meningkatkan
keandalaan kegunaan barang dan jasa
Standarisasi Sistem Mutu
Standarisasi itu penting
Ø Karena suatu standar mutu memberikan kontribusi yang
sangat besar pada segenap aspek kehidupan kita walaupun kadang kontribusinya
sering tidak kita sadari
Ø Misalnya sebagai konsumen kita akan merasa sangat
terganggu dan kecewa ketika produk yang
telah kita beli ternyata memiliki kualitas yang sangat buruk, tidak layak
pakai, mudah rusak serta berbahaya jika
digunakan. Sebaliknya
Ø Ketika produk yang dibeli atau digunakan telah
memenuhi keinginan dan harapan kita dan tidak menimbulkan masalah selama
pemakaiannya. Kita kadang merasakan kenyamanan tersebut merupakan hal yang
biasa saja.
Ø Itu merupakan suatu gambaran dimana terkadang kita
kurang peduli terhadap peran dari suatu standar sistem mutu dalam meningkatkan
level kualitas/ mutu, keamanan, ketahanan, efesiensi dan interchangeability
dari suatu produk yang kita gunakan
Peranan Standar Sistem Mutu dalam membantu
kesuksesan suatu perusahaan
Ø Sistem – sistem tersebut merupakan tools atau alat
untuk membantu perusahaan agar bekerja dengan lebih terorganisir serta membantu
pengelolaan dan pengontrolan proses bisnis yang berjalan diperusahaan dengan
berpegang pada standar mutu yang telah ditetapkan.
Ø Meningkatkan dan menjamin mutu dari produk atau
layanan yang dihasilkan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan tingkat
kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan
yang kita sediakan
Ø Adanya pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
yaitu terhindarnya dari pemborosan anggaran, meminimalisasi biaya dan pada akhirnya dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan secara signifikan
Standarisasi
ISO
ISO (INTERNASIONAL
STANDARD ORGANIZATION)
Pengantar
ü ISO adalah Suatu asosiasi global di luar pemerintah
(non government organization / NGO) yang berdiri sejak tahun 1974 dan didalam
terdiri dari badan – badan standarisasi nasional yang beranggotakan tidak
kurang dari 140 negara.
ü Misi ISO adalah Untuk mendukung pengembangan
standarisasi dari kegiatan – kegiatan perdagangan internasional dan juga
membantu pengembangan kerjasama secara global dibidang ilmu pengetahuan
teknologi dan kegiatan ekomomi
ü Kegiatan Pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan –
kesepatakan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar
internasional
Asal Nama ISO
Berasal dari Bahasa Latin
(Greek) “ISOS” yang artinya “ Sama “ (Equal) dari kata “ sama “ (equal) menjadi
“Standar” inilah “ ISO” dipilih sebagai nama organisasi yang mudah dipahami
disamping menghindari adanya penyingkatan jika diterjemahkan dalam bahasa lain
dari negara anggota misalnya IOS dalam bahasa inggris, OSI dalam Bahasa
Indonesia
Tujuan penyusunan standar ISO adalah untuk
memfasilitasi perdagangan, pertukaran dan alih teknologi melalui :
o Peningkatan mutu dan penyesuaian produksi pada tingkat
harga yang layak
o Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan
lingkungan dan pengurangan limbah
o Keandalan inter-operasi yang lebih baik dari
berbagai komponen untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik
o Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan
keandalan, kegunaan barang dan jasa
o Peningkatan efesiensi distribusi produk dan
kemudahan pemeliharaannya
( International Standard
Organization )
Perkembangan
ISO
Tahun 1987
ISO yang beranggotakan 91 Negara memperkenalkan “Standar kualtias tunggal “
(Single Quality Standard) dengan mempublikasikan a series of quality standard melalui :
1.
ISO 9000 yang memfokuskan standar kualitas pada
prosedur manajemen, kepemimpinan, dokumentasi secara rinci, intruksi kerja dan
pelaporan
2.
ISO 9001 : terdiri
dari 2.000 komponen untuk melihat kualitas
3.
ISO 14.000 yang memasukan unsur standar manajemen
lingkungan yang berisi lima elemen dasar yaitu :
ü Manajemen lingkungan
ü Auditing
ü Evaluasi kerja
ü Pelebelan
ü Penaksiran siklus hidup
Manfaat dari penggunaan standar kualitas ISO
- Citra
positif dari masyarakat dan mengurangi eksploitasi pada pertanggung
jawaban
- Pendekatan
sistematis yang bagus pada pencegahan terhadap polusi melalui minimalisasi
dampak ekologi pada produk dan aktivitas
- Memenuhi
ketentuan yang berlaku dan kesempatan memperoleh keunggulan bersaing
- Mengurangi
kebutuhan audit yang beraneka ragam
Simpulan
:
Mutu yang baik hanya bisa dihasilkan oleh perusahaan yang memiliki sistem
manajemen mutu yand handal.
Tetapi sistem manajemen mutu hanyalah sebuah alat yang membantu
perusahaan untuk bekerja lebih baik,
lebih efektif dan efesien.
Ukurlah keberhasilan perusahaan dengan tingkat kepuasan konsumen pada produk atau layanan yang diberikan,
bukan dari keberhasilan perusahaan mendapatkan SERTIFIKASI suatu Standar Sistem
Mutu Tertentu
Produk dan layanan perusahaanlah yang akan menciptakan pelanggan/konsumen
dan pendapatan bukan sistem manajemen mutu yang digunakan
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar, dan Berkomentar dengan sopan, terimakasih..